Akhir tahun 2008 M ini memang unik
, pada tanggal 29 Desember 2008 dimulailah tahun baru versi Hijriah, kalender Islam. Saat itu tepat tanggal 1 Muharam tahun 1430 H. Tahun baru yang insya Allah memiliki makna sangat berbeda bagi saya pribadi dibanding tahun-tahun baru Islam sebelumnya.
Berselang 2 hari datanglah tahun baru yang kedua, tahun baru Masehi tepat 1 Januari 2009. Seperti tahun-tahun sebelumnya momen ini saya usahakan semaksimal mungkin untuk melakukan refleksi atas apa yang sudah dilakukan selama 1 tahun yang akan lewat, kemudian mencoba membuat resolusi untuk diri saya di tahun selanjutnya. Tidak gampang memaksa diri melakukannya, perlu investasi waktu walau sejenak untuk memaksa diri kita merenung, mengevaluasi dan memeras otak dan hati untuk menyimpulkan dan menelurkan tekad baru. Alhamdulillah beberapa tahun ini saya berhasil melakukannya. Tahun ini? Saya sedang berusaha :-) Bagaimana dengan anda?
Beberapa SMS masuk ke ponsel saya mengucapkan selamat tahun baru Hijriah, sebagian besar ucapan-ucapan yang masuk sungguh penuh makna dan menggugah hati. Namun belum ada yang saya balas karena saya sedang berusaha untuk mencari ucapan yang baik untuk memberi selamat pada teman-teman sesama muslim dalam menyambut tahun baru yang semakin banyak "dirayakan" ini.
Kalau tahun baru Masehi secara tradisional menggunakan ucapan "happy new year" dan biasanya diikuti dengan iming-iming semoga sukses di tahun baru, maka untuk tahun baru Islam ini tampak nuansa berbeda. Ada ucapan yang mendoakan adanya peningkatan keimanan dan ketaqwaan, ada juga yang mendoakan rezeki yang lebih banyak, dll. Secara umum saya melihat adanya upaya menyeimbangkan persepsi glamour di penyambutan tahun baru Masehi dengan sesuatu yang lebih dalam maknanya di tahun baru Hijriah, yang lebih menyentuh kalbu dan aspek spiritualitas diri. Sesuatu yang tentu saja sangat positif, apalagi karena tahun ini, kedua tahun baru datang bersamaan. Sungguh unik dan harus kita syukuri.
Secara pribadi, saya sendiri berharap bahwa kedepan bisa lebih banyak memasukkan aspek-aspek yang berkaitan dengan syiar agama kedalam apapun yang saya lakukan di dunia ini, sesuatu yang hampir tidak saya lakukan sebelum ini. Ini oleh-oleh paling berharga dari ibadah haji yang baru saja saya laksanakan. Hampir 40 tahun hidup di dunia, namun kontribusi nyata saya untuk agama dan umat saya rasakan masih terlalu sedikit, insya Allah kedepan hal ini bisa berubah signifikan. Kalau menggunakan acuan umur Rasulullah, maka saya masih punya waktu 20an tahun untuk berbuat sesuatu, waktu yang sangat pendek :-(
Harusnya, kalau saya konsisten, 2 tahun baru dengan 2 resolusi dan tekad ini mustinya bisa jadi bahan bakar yang cukup untuk membuat diri saya "meluncur" lebih cepat setahun kedepan. Semoga Allah SWT memberi jalan, cahaya penerang dan kemudahan dalam mewujudkan tekad saya tersebut... Amin.
Update: Ternyata tidak hanya ada 2 tahun baru pada saat bersamaan, namun 3! Saya baru saja diberitahu bahwa persis di tahun baru Islam tahun ini, jatuh juga tahun baru kalender Jawi. Luar biasa unik. Namun judul blog post ini tetap relevan karena bagi saya dan juga mungkin banyak orang yang lain, tahun Jawi tidak banyak dipakai.
Selamat tahun baru Jawi bagi siapapun yang menggunakannya.
READ FULL ARTICLE - Dibalik Dua Tahun Baru