Pages

Subscribe:
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

1.13.2011

Bagaimana bisa aku melupakanmu

batu bata di dinding kamar tidurkubertebaran di pekaranganku, meneteskan peluh merah danmengepulkan debu yang berdarahKetika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipatsebesar sapu tangan lalu Tel Aviv dimasukkan dalam faillemari kantor agraria, serasa pohon kelapa dan kebun manggaku di kawasankatulistiwa yang dirampas merekaKetika kiblat pertama gerek dan kerecaki bagai kelakuan reptilia bawahtanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjak tumpuan kening kitasemua, serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecilbelajar tajwid Al Qur’an 12 tahun silam di bawahnya ada kolam ikanyang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu,

Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka,menjawab laras baja dengan timpukan batu , lalu dipatahipergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasaanak-anak kami Indonesia jua yang didzalimi mereka– tapi saksikantulang mida mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkanrantai amat panjangnya, pembelit leher mereka, penyerettubuh si zalim ke neraka

Ketika kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan Samir Al-Qassem, Harun Hashim,Jabra Ibrahim Jabra, Nizar Qabbani dan seterusnya,,Jantung kami semua berdegupdua kali lebih gencar Lalu tersayat oleh sembilu bambu deritamu,darah kami pun memancar ke atas lalu menuliskan guratan kaligrafi…

”Allahu Akbar!” Dan“Bebaskan Palestina!”Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu,

Ketika pabrik tak bernama 1000 ton sepakan memproduksi dustamenebarkannya ke media cetak dan elektronika, mengoyakitenda-tenda pengungsi ke padangpasir belantara,membangkangi resolusi-reolusi majelis-majelis terhormat di duniamembantai di Shabra dan Shatila, mengintai Yaseer Arafatdan semua pejuang negeri Anda, Aku punberseru: doakan kolektif dengan kuat seluruh dan setiap pejuang yangmenapak di jalan-Nya yang ditembaki dan kini dalam penjaralalu dengan kukuh kita bacalah“Lakhaula walaquuwwata illa bi-llah!”Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmuTanahku jauh, bila diukur kilometer, jumlahnya beribu-ribu,Tapi gema adzan di masjidil Al-Aqsha yang merduSerasa terdengar di telingaku_

1 Komentar:

Terima kasih atas komentar anda

Popular Posts